Kylian Mbappe yang bukan cuma pemain terbaik di planet Bumi, dia akan terus diingat sebagai salah satu pemain sepakbola terbaik sepanjang masa.
Semua terbukti nyata setelah Mbappe memenangkan 11 trofi utama klub dan piala dunia, serta menjadi runner-up di bawah Gianluigi Donnarumma pada tahun 2017 silam. Ia juga menciptakan selebrasi gol khas dan hanya pemain terbaik yang melakukannya.
Tahukah kamu bagaimana jejak Mbappe beranjak dari fenomena Prancis menjadi masa depan hebat di dunia sepakbola?
Inilah perjalanan karir Kylian Mbappe.
Awal karier Kylian Mbappe
Pada tahun 2017 silam, Kylian Mbappe menjalani debut pertamanya yang luar biasa bersama klub pertamanya yaitu Monaco.Ia pun sudah melakukan beberapa penampilan cameo pada musim sebelumnya dan menjadi pemain dan juga pencetak gol paling muda dalam catatan sejara klub sepakbola.
Mbappe berhasil memecahkan dua rekor yang sebelumnya dipegang oleh Thierry Henry.
Sosok yang mendorong Mbappe menjadi sorotan dunia yaitu pelatihnya Leonardo Jardim. Sang pelatih mempercayakan Mbappe menjadi bagian penting dalam Formasi 4-4-2 agresif, dalam tim yang dipenuhi dengan para pemain tangguh dengan masa depan yang cemerlang.
Mulanya, Mbappe diposisikan pada kedua sisi saat awal dia bermain, namun dia menjadi terkenal di lini depan sebagai pasangan Radamel Falcao.
Asal kamu tahu, Mbappe menganggap Radamel Falcao memiliki pengaruh besar dalam perkembangan karirnya.
Ketika tidak sedang menguasai bola, Mbappe menjadi seorang pemain yang akan terus menekan lawannya untuk mundur dengan menggunakan energi berlebihnya untuk mengejar bola kemana pun bola digiring lawan main.
Hal ini menjadikan timnya untuk mampu mempertahankan bentuk formasi mereka, dimana juga menjaga Falcao sebagai tim titik fokus untuk transisi cepat.
Di dalam melakukan penyerangan, Mbappe ditugaskan untuk berlari melewati Falcao, ia menggunakan kecepatannya untuk melakukan eksekusi dan sering mengelabui orang terakhir. Ia selalu bergerak melebar ke kiri dan langsung menusuk tajam kembali ke tengah untuk menembus wilayah kotak penalti saat Monaco menggunakan formasi serangan 2-4-4.
Sudah jelas Mbappe mempunyai kelebihan dalam segalanya, dan juga memiliki ketajaman naluri yang paling menonjol. Ia mampu melakukan eksekusi gol tunggal setelah mengelabui lawan mainnya.
Mbappe mencetak 6 gol dalam 6 pertandingan Liga Champions saat Monaco secara mengejutkan melaju hingga ke semi-final.
Hanya berusia 18 tahun, Mbappe berhasil menyelesaikan musim 2016/2017, dengan 26 gol spektakuler dalam 44 pertandingan.
Saat Monaco mengalahkan Klub PSG (Paris Saint Germain) dalam memperebutkan gelar Ligue1 untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, Mbappe meraih penghargaan pemain muda tahunan dan masuk ke dalam susunan tim tahunan, membuat namanya semakin mantap sebagai pemain muda terbaik di dunia.
Karir Meroket di Klub PSG
Tidak lama hingga kemudian Kylian Mbappe menjadi pemain yang paling diburu di Eropa, ia pun akhirnya memilih pindah ke PSG dengan memecahkan rekor harga transfer senilai 180 Juta Euro. Hal ini menjadikannya sebagai remaja paling mahal dalam sejarah sepakbola. Sejak pindah ke PSG, kemajuan Mbappe pun sangat meroket dan menjadi pemain terbaik di Bumi.
Di Musim 2017/2018 dibawah Unay Emery, Mbappe masuk ke tim dan sering diposisikan bermain di sayap kanan dalam formasi 4-3-3. Awalnya dia lebih cenderung sebagain pemberi assist daripada pencetak gol. Bermain melawan orang terakhir menggunakan kelebihannya di dalam kecepatan dan mendukung striker utama Edinson Cavani.
Jumlah golnya mungkin menurun ketimbang pada musim sebelumnya, tapi assistnya meningkat. Walau pun begitu, dia masih dinobatkan sebagai pemain muda tahunan dan masuk ke susunan tim tahunan untuk kedua kalinya.
Kedatangan Thomas Tuchel
Saat kedatangan Thomas Tuchel, sang pria Jerman ini membuat Mbappe sebagai titik fokus serangan. Secara eksklusif mempergunakan Mbappe sebagai penyerang utama. Selalu bermain pada posisi terdepan berhadapan pada lawan yang terakhir.
Di bawah pelatihan Thomas Tuchel, Mbappe melatih kesadaran dan gerakan spasialnya.
Bersama dengan Angel Di Maria dan juga Neymar di kedua sisinya, Mbappe sebelumnya bekerja untuk berlari dan membentuknya, bergerak di sisi kasat di pertahanan agar tidak menjadi begitu mengandalkan kecepatan.
Mbappe meningkatkan kecepatan membawa bola dan ketenangan di depan gawang.
Pelatihan dan sistem Thomas Tuchel sangat membantu Mbappe untuk bangkit ke puncak permainan Dunia.
Dibawah Pelatihan Mauricio Pochettino
Mbappe melanjutkan dibawah pelatihan Mauricio Pochettino pada tahun 2021, menjadi pemain ketiga yang mencetak hat-trick di Liga Champions melawan Barcelona.
Faktanya, ia baru saja berusia 22 tahun dan baru bermain 4 musim saja, Mbappe telah berhasil mencapai tingkat ketiga di PSG dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa yaitu 132 gol.
Peringkat kedua adalah Zlatan Ibrahimovic 156 gol, dan Edison Cavani di posisi pertama dengan 200 gol.
Belum lagi piala yang tak tertandingi di usianya yang masih begitu muda.
Maka tidak heran Mbappe menjadi andalan Prancis dan generasi paling berbakat dalam sejarah mereka.
Baca Juga :
• 7 Daftar Slot Pragmatic Paling Gacor
• Link Alternatif PAPAFA Slot Pulsa Tanpa Potongan
• Hacker Slot Ini Berhasil Mencuri Jutaan Dolar Dari Ratusan Kasino
Menarik sekali. Memang Mbappe paling TOP MARKOTOP.
ReplyDeleteMimin juga penggemar beratnya Mbappe. Best player motivasional pokoknya.
DeleteMaju terus Kylian Mbappe.